Wednesday, September 22, 2010

Tampilkan kreasimu, keluarkan idemu

SEBUAH WACANA MENGGANDENG KELUARGA MISKIN

Sungguh banyak diantara kita yang berhasil dalam peningkatan ekonomi keluarga. Hal ini adalah anuigra dari Allah SWT, yang diiringin dengan usaha tepat, rajin, gigih dan memiliki ilmu di dibidangnya. Keberhasilan seseorang tentulah atas dasar keuletan, kegigihan dan yang paling menentukan adalah faktor rezeki yang telah digariskan Allah. Sejalan dengan itu Allah juga menyuruh umatnya beusaha sekuat mungkin untuk mencari rejeki di bumi Allah ini.

Namun demikian diantara nabusia yang berhasil banyak juga yang belum beuntung dan belum mendapat rejeki sebagaimana yang diharapkan. Pada hakikatnya mereka ingin hidup layak dan bahagia, ingin menyekolahkan anaknya ke jengakan yang lebih tinggi, akan tetepi daya nasib berkata lain rejeki belum bertambah dan kehidupan belum berubah ke arah yang lebih baik.

Dalam kondisi inilah diperlukan suatu program yang dapat menjembatani uluran tangan si kaya dengan si miskin. Si kaya diharapkan dapat menggandeng (bukan menggendong) keluarga miskin melalui sistem yang mungkin difasilitasi yang organisasi yang lebih besar, sehingga system gandengan dapat menyentuh masyarakat yang betul memerlukan.
Memang saat ini mereka belum menemukan jalan usaha yang tepat untuk mengangkat derajat keluarga, mereka belum berfikir kearah usaha yang tepat karena keterbatasan ilmu, keterbatasan dana dan link usaha yang sesuai. Oleh karena itu melalui tulisan ini saya mengajak pembaca kiranya dapat mengembangkan program gandengan keluarga miskin dengan sisyem memberikan mereka peluang kerja dan peluang usaha.

Pada dasarnya mereka mau berusaha, akan tetapi mereka belum bisa memastikan bahwa usaha tersebut akan berhasil dengan cepat, sementara mereka juga harus berfikir untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup dan biaya pendidikan anak yang tidak dapat dilalaikan. Dalam keterbatasan inilah diperlukan uluran ide dan informasi peluang kerja dan peluang usaha sekaligus managemen dan modal usaha sebagai pemula, dengan harapan mereka mampu menemukan usaha yang tepat dan berhasil, yang pada gilirannya adalah untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

Secara Parsial sebenarnya program ini dapat dilaksanakan di masing-masing kabupaten/kota yang diprakarsai oleh Pemda setempat tepatnya dinas terkait, namun demikian sangat diperlukan penysunan strategi PROGRAM gandengan yang mantap, sehingga setiap keluarga kaya dapat menggandeng minimal satu keluargA miskin dan bila kekayaan sesoarang sudah lebih dari sejahtera diharapkan dapat menggandeng lebih dari satu kelurga miskin.(BERSAMBUNG)

Tuesday, May 4, 2010

Mencari Hati Yang Hilang

Rasulluulah bersambda :
Carilah hatimu pada tiga tempat:
1. Ketika kamu sedang sholat
2. Ketika kamu sedang melihat kematian
3. Ketika kamu sedang ...

Tuesday, February 2, 2010

Pilihan Kata


"Kamu salah" begitulah kata Irmal(bukan nama sebenarnya) kepada temannya yang seang asyik berdiskusi mengenai perkembangan situasi terkini di TV. Sebenarnya akan lebih baik jika Irmal mengatakan " Mungkin pendapatmu belum sepenuhnya benar" atau ada kalimat lain : "sebaiknya pendapatmu kamu pikirkan lagi" masih banyak contoh kalimat lain yang bias diucapkan sesorang kepada oarang lain apalagi kepada ibu bapak atau Saudara. Tanpa disadari kalimat yang kurang sopan/enak muncul dari bibir tanpa melihat kesesuaikan kepada lawan bicara.

Persoalan yang sering muncul menimbulkan perselihan adalah salah omong. Artinya pilihan kata yang sebelumnya telah diseksi dalam hati ternyata belum juga bisa diterima oleh lawan bicara, karena kemampuan seleksi kata-kata belum mamadai, atau adakalanya dalam suasana terbawa emosi yang tidak terkontrol.

Akhirnya muncullah suatu kalimat yang membuat lawan bicara bisa sakit hati. Dengan kata lain hanya persoalan sepele/kecil bisa menimbulkan perselihan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan perkelahian.

Inilah yang sesungguhnya perlu dihindari. Seleksi kata-kata dalam pembicaraan sehari-hari perlu jelimet dan pertimbangan. Pepatah Minag mengatakan " Mangango dulu sebelum mangencek" atau berfikir dahulu sebelum berkata. TEtapi yang menjadi pokok topik dalam tulisan ini seleksi kata yang sudah dipikirkan, misalnya dari dua alternatif kata yang bisa dipakai untuk suatu kalimat interaksi mana ytang lebioh pas atau sesuai untuk disampaikan kepada lawan bicara yang sedang dihadapi.

Dalam Bahasa Indonesia banyak kita temukan kata sepadan, sinonim kata yang mempunyai arti sama, atau bahkan ada kata kata yang sama tetapi punyai arti yang berbeda setalah dipadukan dengan kata lain. Hal inilah yang kita kenal dengan "Contectial meaning" atau arti menurut konteks dalam pemakaian kata dalam kalimat. (bersambung)

Monday, February 1, 2010

Renungan

Seiring dengan fajar yang mulai merekah, ketika kewajiban shalat shubuh selesai ditunaikan, Rasululloh SAW. tetap duduk di tempat selepas shalat shubuh untuk berdzikir menyebut asma Alloh SWT. sampai terbit matahari. Kemudian beliau mengerjakan shalat dua rakaat.

Jabir bin Samurah RA menceritakan kepada kita: “Biasanya Rasululloh SAW. selalu duduk di tempat shalat seusai menunaikan shalat subuh sampai matahari benar-benar meninggi.” (HR: Muslim)

Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menganjurkan umatnya agar mengamalkan sunnah yang agung tersebut. Beliau menyebutkan pahala dan balasan yang besar bagi orang yang mengamalkannya.

Dari Anas bin Malik RA. berkata : Rasululloh SAW. pernah bersabda, yang artinya: “Barang siapa yang ikut shalat fajar berjamaah di masjid, lalu duduk berdzikir mengingat Allah Subhannahu wa Ta’ala sampai matahari terbit, kemudian mengerjakan shalat dua rakaat, maka baginya pahala bagaikan orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah dengan sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR: At-Tirmidzi)

Begitulah Rasulullah SAW. memberikan cantoh dan tauladan bagi ummatnya agar kita memulai hidup dan kehidupan di hari pagi dengan jiwa yang penuh dengan Asma Allah dan dengan kebesaran Allah. Semenatara itu Allah telah menjanjikan pahala yang besar bagi orang sungguh-sungguh beribadah shalat Fajar.

Semoga Allah memberikan kita kesempatan, niat yang tulus dan iman yang kuat untuk beribadah shalat fajar. Amiiin. (Yon)

Tuesday, January 26, 2010